Informasi Tetanus, Penyebab, Jenis, Gejala Serta Cara Mencegahnya

Posted by Blog Kesehatan

Informasi Tetanus, Penyebab, Jenis, Gejala Serta Cara Mencegahnya - Selamat datang pemirsa semua, para pembaca Blog Tips Kesehatan Rujukan dimanapun anda berada, beberapa artikel sebelumnya admin sudah berbagi 22 Makanan Sumber Kalsium Tinggi dan Manfaatnya untuk Kesehatan Tubuh dan Jenis-Jenis Vitamin dan Fungsinya Bagi Tubuh Kita.

Kali ini kita akan mengungkap mengenai satu penyakit yang cukup sering mengganggu. Mungkin anda sendiri pernah mengalaminya. saat anda terkena paku, terkena kaca, jatuh dari motor dan lain sebagainya. Ketika anda tidak mendapatkan perawatan yang tepat bisa jadi anda akan terkena tetanus. Penyakit ini disebabkan oleh kuman Clostridium tetani. Kuman ini sangat suka dengan tempat-tempat kotor, sering dijumpai di kotoran binatang memamah biak dan dalam ususnya. Maka dari itu, jika anda terluka usahakan untuk menjaga kebersihannya.

Informasi Tetanus, Penyebab, Jenis, Gejala dan Pencegahan


Kita akan bahas tentang Informasi Tetanus, Penyebab, Jenis, Gejala dan Pencegahan yang bisa anda lakukan. Ternyata selain penyebab di atas, hewan peliharaan juga bisa mengakibatkan anda terkena tetanus, seperti cakaran kucing, anjing, atau gigitannya. Makanya anda juga harus waspada terhadap hewan peliharaan anda.

Gejala Tetanus


Gejala tetanus dapat terjadi mulai dari 4 hari setelah luka Anda terkontaminasi bakteri dan gejalanya dapat bertahan hingga 3 minggu kemudian. Secara umum gejala dapat berkembang setelah 10 hari setelah infeksi awal, tetapi dalam beberapa kasus gejala dapat berkembang setelah satu bulan.


Menurut para ahli, masa inkubasi atau yang ditandai dengan munculnya gejala penyakit yang lebih lama setelah Anda terluka akn lebih jauh dari kontrol sistem saraf pusat. Sehingga pada orang dengan masa inkubasi yang lebih pendek, gejala yang timbul cenderung lebih berat.

Gejala penyakit tetanus adalah kaku otot atau kejang otot mulut. Kekakuan otot dapat memburuk dan menyebar hingga ke otot leher, tenggorokan dan mulut. Kejang otot pertama kali terlihat adalah sulitnya mengunyah dan menelan makanan, sehingga banyak orang menyebut tetanus sebagai penyakit kejang mulut.

Makin lama si penderita makin sukar menelan, merasa gelisah, sakit kepala, suhu badan meningkat walau sering tidak begitu tinggi, mudah terangsang misalnya oleh suara yang keras atau sinar yang terang dan sebagainya.Sedang pada bayi yang baru lahir gejalanya ia tidak mau menyusu, mulut " mencucur " seperti mulut ikan serta timbul kejang-kejang.Gejala penyakit ini timbul karena racun kuman Clostridium tetani merangsang saraf, kemudian merusak sel darah merah dan sel darah putih.

Tetanus dapat menyerang semua umur.Di desa-desa, dimana ibu-ibu yang akan melahirkan bayinya kebanyakan ditolong oleh dukun yang masih menggunakan peralatan kurang steril, tetanus dapat berjangkit.Penyakit ini merupakan salah satu penyebab kematian yang tinggi, baik bagi ibu maupun bagi bayinya,Pemotongan tali pusat yang belum lepas dibubuhi daun-daunan ( ramuan ) yang tidak terjamin kebersihannya, sering menyebabkan tetanus pada bayi.

Cara Mencegah Tetanus


Berikut ini beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah tetanus:
  • Pertama, jangan membiarkan anggota tubuh kena luka yang dalam, karena kuman dapat tumbuh subur dalam lingkungan yang kekurangan zat asam.Apabila terjadi luka yang dalam seperti misalnya sakit kaki tertusuk paku, bawalah si anak secepatnya ke dokter terdekat.Seandainya anak ini belum pernah dilakukan imunisasi DPT pada waktu bayi, ia akan diberi suntikan serum anti tetanus.Bila sudah, maka ia hanya diberi suntikan vaksinasi ulangan ( booster ) untuk mencegah timbulnya penyakit tersebut.
  • Kedua, bagi para ibu yang sedang hamil yang persalinannya akan ditolong dukun, sebaiknya diberi suntikan vaksin tetanus pada trimester ( triwulan ) terakhir kehamilan.Dengan demikian ibu dan anak yang akan dilahirkan itu terhindar dari penyakit tetanus.
  • Ketiga, membubuhi tali pusat bayi dengan ramu-ramuan yang belum dipastikan kebersihannya sebaiknya dihindarkan.Lebih baik tali pusat itu diberi alkohol 70% atau obat yang dianjurkan bidan atau dokter setempat.
  • Keempat, jangan mengobati sendiri misalnya kalau ada gigi atau telinga yang sakit, sebab tabgan atau alat yang tidak steril dapat pula menimbulkan tetanus.
Tetanus atau kejang mulut merupakan infeksi dari spora bakteri Clostridium tetani yang bersifat serius yang bisa berakibat fatal. Anda perlu mengenali jenis dan gejala tetanus karena penyakit ini dapat mengancam jiwa jika pasien tidak segera menerima pengobatan.

Jenis Penyakit Tetanus dan Gejala yang Ditimbulkan

1. Tetanus umum


Gejala tetanus umum mungkin termasuk salah satu dari berikut:
1. Lekas ​​marah dan kelemahan otot
2. Kejang otot atau nyeri pada otot
3. Kakunya otot tenggorokan dan leher yang menyebabkan Anda kesulitan menelan makanan
4. Kejang otot mulut, yang menyebabkan kesulitan dalam mengunyah makanan maupun tersenyum
5. Kejang otot yang progresif dan melibatkan sebagian besar otot-otot tubuh. Dalam beberapa kasus, kejang otot mungkin cukup kuat untuk menyebabkan fraktur tulang dan dislokasi sendi.
6. Kesulitan bernapas karena kakunya otot leher dan dada
7. Gejala lain, seperti tinja berdarah, diare, demam, sakit kepala, sensitif terhadap sentuhan, sakit tenggorokan, berkeringat dan denyut jantung cepat

2. Cephalic tetanus


Kasus cephalic tetanus ditandai dengan kejang mulut dan kelemahan pada setidaknya satu otot wajah lainnya. Dalam kebanyakan kasus, kejang otot dapat berlangsung dan melibatkan otot-otot tubuh lain dan menyebabkan terjadinya tetanus secara umum.

3. Tetanus lokal


Tetanus lokal terjadi jika kejang otot hanya mempengaruhi otot-otot dekat tempat terjadinya luka. Dalam banyak kasus, kejang otot juga dapat memburuk dan mempengaruhi otot tubuh lainnya dan berkembang menjadi tetanus secara umum.

4. Tetanus neonatal


Tetanus neonatal mempengaruhi bayi yang baru lahir. Gejala tetanus neonatal termasuk lekas marah, menurunnya kemampuan mengisap, kesulitan mengunyah dan menelan.

Demikianlah Informasi Tetanus, Penyebab, Jenis, Gejala Serta Cara Mencegahnya yang bisa kami bagikan. Semoga bermanfaat. Baca juga:

Related Post